Salam hangat!

Dengan senang hati kami mengumumkan hasil dari Open Submission The Future Is Our Canvas!

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua seniman dari seluruh Indonesia yang telah ikut berpartisipasi. Kami sangat terkesan oleh kreativitas, orisinalitas, dan semangat yang terlihat jelas dalam setiap karya kalian.

Setelah melalui proses penilaian yang ketat, kami memilih 100 karya luar biasa yang mewakili tema-tema yang kami tentukan, yakni keanekaragaman hayati, keberlanjutan lingkungan, dan solusi energi terbarukan bagi rumah ibadah. Karya-karya terpilih ini menonjol karena pesan yang kuat, perspektif yang inovatif, dan potensi untuk menginspirasi perubahan positif. Perlu kami tegaskan lagi, kami secara khusus mencari karya yang menawarkan pandangan optimistis dan solusi nyata, bukan sekadar kritik atau gambaran pesimistis terhadap kondisi lingkungan saat ini.

Beberapa karya kami pilih berdasarkan cerita, proses kreatif atau profil seniman dibalik karya tersebut yang dipercaya dapat memberi inspirasi bagi banyak orang dan memperluas dampak dari gerakan ini.

Bagi seniman yang karyanya belum terpilih, teruslah berkarya dan tunggu kesempatan berikutnya. Banyak karya bagus yang belum bisa kami pilih karena berbagai alasan, misalnya tidak sesuai dengan tema (off-topic), terlalu klise, atau terlalu politis. Ada juga yang tidak menyertakan file pendukung yang lengkap. Kami tidak bermaksud membatasi kreativitas atau membungkam suara seniman yang disalurkan melalui seni, namun kami juga memiliki kebijaksanaan sendiri mengenai ragam bentuk karya seni yang ingin kami ikutkan dalam gerakan ini.

1. (Rezzo) Masduki (Gresik): Warisan #2
2. Abdul Muis Djaelani (Yogyakarta): Jannah
3. Achmad Dardiri (Klaten): untitled
4. Aditia Trisno Nugroho (Bekasi): Sahabat Bumi
5. Agung Lintang Prasetyo (Banten): untitled
6. Agung Prayogie (Bekasi): Aku yang sedang belajar merawat
7. Akhmad Faisol Nurrohman (Yogyakarta): untitled
8. Aldy K Markidanto (Bogor): Amorphophallus Titanium, not Raflesia Arnoldi
9. ALDO APRILIAN WIBOWO (Yogyakarta): untitled
10. ALIS INDAH SUCIYATI (Gresik): Biodiversity In The Sea
11. Aliya Sakina Murdoko (Malang): The Foggy Forest
12. Ameiia Priharaanti (Malang): Perempuan Lestari
13. Anang Prahara (Jawa Timur): Rasa
14. Angga Pradinata (Lampung): Ibu alam
15. Anggi Miftakhul Wachid (Sleman): untitled
16. Aria Tanjung Suriakusumah (Sumedang): untitled
17. Arief Rahmanto (Wonosobo): untitled
18. Arifin Al Alamudi (Medan): Jangan Kotori Habitat Orangutan dengan Sampahmu
19. Arneta Rahma Aqila (Jawa Tengah): Nyanyian Alam yang Terbakar
20. ARTC CORNER (Lampung): untitled
21. Arum Mayangsari (Jakarta): edriacraft, the amazing papercraft
22. asyf khilal hakim (Yogyakarta): kayu manis yang benar benar manis
23. Aufa Anisa Bulan Suci (Bandung): Whispers of the Waterfall
24. Azzahra Adiva Myesha Khairunnisa (Surabaya): Pohon
25. Chefriyan Wendy Nendyanto (Tangerang): “Harga yang mahal”
26. Daryl Gema (Bandung): untitled
27. Davied Kha (Banyuwangi): Tebang, Tumbuh, Mungkin Saja Musnah
28. Denta Pamugar (Bali): untitled
29. DENY AYUDA (Bengkulu): PUSPA RAFFLESIA
30. Dian Palupi Nur Umam (Probolinggo): untitled
31. Eisha Badiyya (Depok): Hutan, Tunggu Aku Besar
32. Elisabeth Arya Yuliana (—): Simfoni Warna Alam
33. Elizabeth Galuh K (Tangerang): Harapan dan Mimpi
34. Elizabeth Sonia (Surabaya): Lindungi Sebelum Terlambat
35. Emil Fais (Siodarjo): Future Meditation
36. Emil Fais (Sidoarjo): protected animals
37. Faldi Fakhri (Jakarta Timur): Dari Umat, untuk Masjid: Cahaya dan Amanah Kita
38. Fathul Aziz (Mataram): Rinjani
39. Fatihur Raihandi (Madura): untitled
40. Fatimah (Surabaya): Cahaya di Masjid
41. Fatimah Arsalan Nisa (Purwokerto): untitled
42. Febri Anugerah (Yogyakarta): Ada dan Terabaikan
43. Ferdianadi (Yogyakarta): Our Grief for the Tree
44. Fikri Ilhamsyah Kamil (Tangerang): untitled
45. Frandhika Prasetya Adiputra (Jawa Timur): Cover up
46. Ganang Aji Saputra (Jakarta): DANCING WITH NATURE
47. Gede Sukradana (Bali): Berebut Cahaya 2
48. Gede Wira Dharma P (Bali): “Harmoni dalam kehidupan”
49. Gemma Guardi Anggadiana (Jawa Barat): Semoga Cepat Sembuh
50. Genta Rekayasa (Medan): Art save my life
51. Hasna Milenia Salsa Brina (Depok): Bidadari Halmahera yang Terancam Tambang
52. Hendrik Papung (Jakarta Selatan): untitled
53. HI HAVA (Yogyakarta): untitled
54. Ibrahim Kariba (Sulawesi Selatan): Langgara tua Tondon
55. Idrus (Banda Aceh): untitled
56. Ifan Faralian (Bandung): Elias Tucker. . The boy who survived
57. Intje Hajri (Sulawesi Tengah): Selamatkan Terumbu Karang
58. Jenar Candria Bakhtiar (Jawa Timur): Manusia setengah pohon
59. Juan Dali (Jogjakarta): untitled
60. Lailia Maghfiroh (Jawa Timur): untitled
61. Lena Sutanti (—): Dili dan Memori Masa Kecil
62. Lutfi Fathinudin (Bandung): untitled
63. M Husni Thambrin (Jawa Barat): Dialog Para Satwa
64. M Husni Thambrin (Jawa Barat): Fatamorgana
65. M. Medik (Jawa Timur): IDOLA
66. Mada Ariya Putra (—): Alam Iklas Memberi, Manusia Iklas Mengeksploitasi
67. Maghfiroh Citra Widoarum (Surakarta): Why So Blue?
68. Manikam Bimo Wicaksono (Bogor): Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan)
69. Marchelino Michelin Gunawan (—): Nepenthes harauensis
70. Masayu Juliasari Azahra (Bandung): The Whispers From The Soul Of the Earth
71. MAYUMI PRICYLIA SYDNEY AYOMI (Jayapura): Papua beauty , tungkuwiri hill & setani lake, english coast, signal, sweet old home (
72. MOCHAMAD IMRON (Jawa Timur): Achievement
73. Muh Saeful Hafidz (Yogyakarta): Paru-Paru Dunia
74. Muhamad Bahrul Alam (Jakarta Barat): Fu*k your motivation
75. Muhamad Edo (Jawa Barat): untitled
76. Muhamad Irham (Lombok Tengah): untitled
77. Muhammad Afdal (Makasar): Folk Culture
78. Muhammad Fikri Ichsan Feron (Samarinda): untitled
79. Muhammad Fikrul Hadi Atsabit (Jakarta): Pilihan
80. Muhammad Rafli Ramdhani Nataprawira (Bali): Take Me Back
81. Muhammad Suyudi (Sulawesi Selatan): Belantara Rumah
82. Najla Fairuz Zahira (Tangerang): Rajutan Hayat
83. Pondra Nur Sholiqin (Jawa Tengah): The Frail Brown
84. Pondra Nur Sholiqin (Jawa Tengah): Escape After Gerome
85. Pratama Abdilah (Padang): Rapuhnya Penjaga Hutan
86. Putri Listyasari (Bandung): untitled
87. Rakhmi Fitriani (Bandung): Series Sawah
88. Ramadan Ismaya (Depok): Peradaban
89. Ridwansyah Koeswara (Cianjur): Polemic jurasick park
90. Rizky Dewa Mahendra Putra (Yogyakarta): “Great roots”
91. Ryansyah Putra (Lampung): Tanah Keramat Telah Kiamat
92. Sagara Biru Ash Shidqi (Depok): untitled
93. Shinta Sasmiati (Padang): Cahaya Peradaban
94. Tangguh Zhafran Prayogatama (-): Hutantara
95. Tiara Sari (Bandung): Paradoks : dua wajah alam
96. Tuah Tharaya Saragih (Aceh): untitled
97. Usep D Mulyana / Mulyana Silihtonggeng (Jawa Barat): untitled
98. Widiatmoko (Tangerang): untitled
99. Yazid Fith (?): Red line
100. Yohanes Paulus Umbu Lele (Flores Timur): untitled

What’s Next?

Karya-karya terpilih akan ditampilkan di situs web kami secara bertahap di sepanjang bulan April dan Mei 2025.

Tim kami mungkin akan menghubungi seniman terpilih untuk mendapatkan gambar berkualitas tinggi, verifikasi orisinalitas, atau informasi tambahan lainnya.

Dari karya-karya terpilih tersebut, 5 karya akan ditampilkan dalam sebuah pameran penggalangan dana yang akan diadakan di akhir bulan April ini. Detail mengenai karya yang terpilih akan diumumkan kemudian di website ini. Pantau terus, ya!

Bantu Polling, Yuk!

Kami juga mengundang seluruh seniman, audiens, dan pendukung untuk berpartisipasi dalam polling online kami. Hasil polling ini akan kami sampaikan di acara gala dinner dan pameran yang akan dihadiri oleh para pemangku kebijakan dan pihak berpengaruh. Jadi, yuk suarakan opini kamu dan dukung upaya kami dalam mengadvokasi perubahan lingkungan dan sosial.

Sekali lagi, terima kasih atas dukungan dan partisipasi Anda yang luar biasa. Bersama-sama, mari terus menciptakan karya seni yang berdampak untuk masa depan yang lebih baik!