Fatihur Raihandi adalah seorang seniman visual yang aktif berkarya di ranah kreatif, dengan fokus utama pada hubungan manusia dan alam. Dalam proses berkaryanya, ia meyakini bahwa terdapat sebuah keterikatan erat antara manusia dan alam, sebuah simbiosis mutualisme yang sering kali terabaikan dalam kehidupan modern. Bagi Fatihur, manusia bukan hanya sebagai makhluk dominan, namun juga memiliki peran penting dalam siklus ekologis, termasuk dalam trikotomi kehidupan—produsen, konsumen, dan detrivor.

Keresahan akan ketidakseimbangan peran manusia terhadap alam telah mendorong Fatihur untuk menciptakan karya-karya yang banyak menghadirkan elemen fungi (jamur) sebagai simbolisasi. Fungi baginya bukan hanya objek visual, tetapi juga filosofi: makhluk yang bekerja dalam senyap, sebagai penghancur dan pencipta kembali, menjadi pengingat akan pentingnya siklus kehidupan yang utuh.

Karya-karya Fatihur telah dipamerkan di berbagai galeri dan ruang seni, baik di tingkat lokal maupun internasional. Beberapa di antaranya termasuk:
1. “Hegemoni Exhibition” di Gallery Kulon Embong, Mojokerto (2023),
2. Dies Natalies 20 Himarupa STKWS (2023),
3. “Goodbye, Pandemi!” di Upajiwa Gallery, Yogyakarta (2022),
4. Sengkuni 4 Internasional UNESA (2022),
5. Indonesia-Iran International Art Exhibition (2022),
6. Skip Art Exhibition (2022),
7. Sambang-Sambung Exhibition (2022),
8. serta FKI 9 Bandung (2021) dan berbagai pameran besar internal di STKWS.

Penghargaan yang pernah diraihnya antara lain Semifinalis Fotografi Kontes Perisai Diri UNESA, serta Juara Favorit Ilustrasi dalam Unkarupa 4 UNESA (2020).

Dengan pendekatan yang reflektif dan pemilihan objek yang unik, Fatihur Raihandi menjadikan seni sebagai sarana kontemplasi dan edukasi terhadap pentingnya menjaga harmoni antara manusia dan alam.