Belantara rumah merupakan sebuah karya lukis yang dibuat untuk terus memupuk keinginan untuk mencintai lingkungan terutama hutan. Hutan merupakan ekosistem yang paling penting yang tak bisa dilepaskan dari siklus hidup manusia. Hutan dapat diartikan sebagai rumah bagi makhluk hidup.
Rumah tak hanya sebatas sebagai tempat tinggal tapi rumah juga dapat diartikan sebagai sebuah jati diri seseorang di mana seseorang berasal. Rumah merupakan muasal dari sebuah cerita hidup manusia. Jadi keberadaan hutan dan keanekaragaman hayati yang hidup di dalamnya merupakan elemen penting yang tak bisa di pisahkan dari kehidupan.
Pada lukisan terdapat astronot yang mati (divisualisasikan dalam bentuk tengkorak) karena ia tidak mengenal betul di mana ia berasal. Karena Minimnya pemahaman dan rasa peduli nya terhadap lingkungan maka bisa dianggap dia tidak mengenal siapa dirinya dari mana ia berasal dan untuk apa ia diciptakan.
Di dalam belantara itu, terdapat bahaya yang mengintai (dilambangkan melalui sosok ular), namun juga terselip keindahan yang diciptakan Tuhan (dilambangkan oleh bunga). Semua itu menjadi sia-sia ketika manusia gagal mengenal siapa dirinya. Sebab, mereka yang tak mengenal dirinya, sejatinya juga tak mengenal Tuhannya.
Belantara rumah merupakan sebuah karya lukis yang dibuat untuk terus memupuk keinginan untuk mencintai lingkungan terutama hutan. Hutan merupakan ekosistem yang paling penting yang tak bisa dilepaskan dari siklus hidup manusia. Hutan dapat diartikan sebagai rumah bagi makhluk hidup.
Rumah tak hanya sebatas sebagai tempat tinggal tapi rumah juga dapat diartikan sebagai sebuah jati diri seseorang di mana seseorang berasal. Rumah merupakan muasal dari sebuah cerita hidup manusia. Jadi keberadaan hutan dan keanekaragaman hayati yang hidup di dalamnya merupakan elemen penting yang tak bisa di pisahkan dari kehidupan.
Pada lukisan terdapat astronot yang mati (divisualisasikan dalam bentuk tengkorak) karena ia tidak mengenal betul di mana ia berasal. Karena Minimnya pemahaman dan rasa peduli nya terhadap lingkungan maka bisa dianggap dia tidak mengenal siapa dirinya dari mana ia berasal dan untuk apa ia diciptakan.
Di dalam belantara itu, terdapat bahaya yang mengintai (dilambangkan melalui sosok ular), namun juga terselip keindahan yang diciptakan Tuhan (dilambangkan oleh bunga). Semua itu menjadi sia-sia ketika manusia gagal mengenal siapa dirinya. Sebab, mereka yang tak mengenal dirinya, sejatinya juga tak mengenal Tuhannya.