Karya ini bertujuan untuk mengungkapkan perubahan ekosistem hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati, yang kini digantikan oleh monokultur yang diciptakan oleh korporasi yang bersekutu dengan pemerintah. Dalam karya ini, Idrus berfokus pada bagaimana keanekaragaman hayati yang menjadi warisan alam selama berabad-abad, diabaikan oleh mereka yang berkuasa dan berbisnis. Suara rakyat yang memiliki hak atas lahan mereka, yang mungkin berharap untuk menjaga kelestarian hutan, terhanyut dalam desingan mesin buldoser yang meratakan alam mereka.

Melalui karya ini, Idrus ingin menunjukkan betapa besar kerugian yang terjadi akibat keserakahan manusia, yang telah mengorbankan keberlanjutan alam demi kepentingan ekonomi jangka pendek. Karya ini menjadi kritik tajam terhadap eksploitasi lingkungan yang dilakukan dengan tanpa mempedulikan keseimbangan ekosistem dan hak-hak masyarakat adat yang telah lama hidup berdampingan dengan alam. Sebuah ironi yang sayang untuk dibiarkan terjadi tanpa perubahan