
2025
50 x 51.7 cm (unframed), 66 x 66 cm (Framed)
Mixed Media
Theme: Merayakan Keanekaragaman Hayati & Hutan Indonesia
From Foret to Field adalah karya kolase yang memadukan teknik digital dan manual untuk merefleksikan kerentanan hutan dan ingatan manusia. Prosesnya dimulai dengan kolase digital foto-foto pohon dan tanaman hutan—hasil pemotretan pribadi—yang kemudian dicetak menggunakan metode screen printing. Setelah itu, cetakan tersebut kembali dikolase secara manual dengan kertas buatan sendiri dari tanaman padi, potongan kertas (papercut), dan elemen lain, menciptakan visual yang terfragmentasi dan rapuh.
Potongan gambar yang sebagian jelas, sebagian kabur, dan sebagian hilang merepresentasikan situasi hutan yang terancam gundul dan hanya dapat dikenang secara samar. Seperti kenangan yang selalu tak utuh, hutan pun bisa lenyap dari realitas dan tersisa dalam ingatan yang rapuh. Karya ini terinspirasi dari kesunyian hutan yang diisi suara dedaunan, kicau burung, dan tetesan embun—suara-suara lembut seakan membisikkan masa depan hutan yang belum pasti.
The Artist
Irene Febry
Jakarta
Irene Febry adalah seniman media campuran yang inovatif dari Indonesia, terinspirasi oleh unsur-unsur alam dan bahan daur ulang. Berbasis di Bali dan alumni LASALLE College, dia telah mengadakan pameran tunggal seperti "Microcosm" dan "Below the Waterline," dan meraih Penghargaan Perak dalam Lukisan UOB Tahun Ini (Artis yang Muncul) 2021. Kolase detailnya mengundang pemirsa untuk terlibat erat dengan tekstur dan bentuk yang berkembang dalam karyanya.
2025
50 x 51.7 cm (unframed), 66 x 66 cm (Framed)
Mixed Media
Theme: Merayakan Keanekaragaman Hayati & Hutan Indonesia
From Foret to Field adalah karya kolase yang memadukan teknik digital dan manual untuk merefleksikan kerentanan hutan dan ingatan manusia. Prosesnya dimulai dengan kolase digital foto-foto pohon dan tanaman hutan—hasil pemotretan pribadi—yang kemudian dicetak menggunakan metode screen printing. Setelah itu, cetakan tersebut kembali dikolase secara manual dengan kertas buatan sendiri dari tanaman padi, potongan kertas (papercut), dan elemen lain, menciptakan visual yang terfragmentasi dan rapuh.
Potongan gambar yang sebagian jelas, sebagian kabur, dan sebagian hilang merepresentasikan situasi hutan yang terancam gundul dan hanya dapat dikenang secara samar. Seperti kenangan yang selalu tak utuh, hutan pun bisa lenyap dari realitas dan tersisa dalam ingatan yang rapuh. Karya ini terinspirasi dari kesunyian hutan yang diisi suara dedaunan, kicau burung, dan tetesan embun—suara-suara lembut seakan membisikkan masa depan hutan yang belum pasti.
The Artist
Irene Febry
Jakarta
Irene Febry adalah seniman media campuran yang inovatif dari Indonesia, terinspirasi oleh unsur-unsur alam dan bahan daur ulang. Berbasis di Bali dan alumni LASALLE College, dia telah mengadakan pameran tunggal seperti "Microcosm" dan "Below the Waterline," dan meraih Penghargaan Perak dalam Lukisan UOB Tahun Ini (Artis yang Muncul) 2021. Kolase detailnya mengundang pemirsa untuk terlibat erat dengan tekstur dan bentuk yang berkembang dalam karyanya.