Karya ini merupakan ekspresi spiritual yang menggambarkan sapaan kasih dari Tuhan Yang Maha Penyayang, diolah dalam pendekatan lukisan kaligrafi kontemporer bernuansa surealis. Melalui simbolisme yang mendalam dan komposisi yang sarat makna, seniman menghadirkan gambaran visual metaforis tentang surga sebagai ruang keindahan, keheningan, dan penyatuan dengan cinta Ilahi.
Di bagian atas kanvas, tergambar mahkota emas-merah yang megah, dihiasi kaligrafi Arab bertuliskan “رَبِّ رَحِيم” (Rabbi Rahim – Tuhanku Maha Pengasih) dan permata berkilau, menjadi simbol kekuasaan Ilahi, kebijaksanaan, dan kemuliaan spiritual. Mahkota tersebut berdiri di atas sebuah hati kristal ungu, disertai tulisan “من” (Min – Dari) sebagai simbol bahwa cinta tersebut adalah pemberian langsung dari Tuhan.
Pada bagian bawah lukisan, huruf-huruf kaligrafi membentuk tulisan “سَلَامٌ قَوْلًا” (Salamun Qoulan – Salam sejahtera sebagai ucapan), menyiratkan pesan damai yang datang langsung dari Yang Maha Penyayang. Secara keseluruhan, karya ini mengajak penikmatnya untuk merenungkan hubungan personal antara manusia dan Tuhan, serta makna kasih dan salam sejahtera yang menjadi anugerah spiritual paling dalam.
Karya ini merupakan ekspresi spiritual yang menggambarkan sapaan kasih dari Tuhan Yang Maha Penyayang, diolah dalam pendekatan lukisan kaligrafi kontemporer bernuansa surealis. Melalui simbolisme yang mendalam dan komposisi yang sarat makna, seniman menghadirkan gambaran visual metaforis tentang surga sebagai ruang keindahan, keheningan, dan penyatuan dengan cinta Ilahi.
Di bagian atas kanvas, tergambar mahkota emas-merah yang megah, dihiasi kaligrafi Arab bertuliskan “رَبِّ رَحِيم” (Rabbi Rahim – Tuhanku Maha Pengasih) dan permata berkilau, menjadi simbol kekuasaan Ilahi, kebijaksanaan, dan kemuliaan spiritual. Mahkota tersebut berdiri di atas sebuah hati kristal ungu, disertai tulisan “من” (Min – Dari) sebagai simbol bahwa cinta tersebut adalah pemberian langsung dari Tuhan.
Pada bagian bawah lukisan, huruf-huruf kaligrafi membentuk tulisan “سَلَامٌ قَوْلًا” (Salamun Qoulan – Salam sejahtera sebagai ucapan), menyiratkan pesan damai yang datang langsung dari Yang Maha Penyayang. Secara keseluruhan, karya ini mengajak penikmatnya untuk merenungkan hubungan personal antara manusia dan Tuhan, serta makna kasih dan salam sejahtera yang menjadi anugerah spiritual paling dalam.