Karya ini mengangkat isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai peristiwa yang merusak tatanan ekologis dan sosial. Kebakaran, baik yang terjadi secara alami maupun akibat ulah manusia, membawa dampak besar—mulai dari kerugian lingkungan hingga krisis kemanusiaan. Dalam karya ini, Wicaksono mengaitkannya dengan nilai spiritual melalui kutipan Surat Al-Baqarah ayat 12:
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ ٱلْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِن لَّا يَشْعُرُونَ
“Ketahuilah, mereka itu sesungguhnya para perusak, tetapi mereka tidak menyadarinya.”
Ayat ini menjadi refleksi terhadap perilaku manusia yang tanpa sadar merusak bumi, termasuk melalui pembakaran hutan demi kepentingan sesaat. Melalui karya ini, Wicaksono mengajak kita semua untuk merenung, menyadari, dan mengambil tanggung jawab atas kerusakan yang terjadi, serta kembali pada keharmonisan dengan alam.
Karhutla ( Kebakaran Hutan dan Lahan )

karya saya berukuran 1x1 meter, Cat akrilik di atas Kanvas
Karya ini mengangkat isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai peristiwa yang merusak tatanan ekologis dan sosial. Kebakaran, baik yang terjadi secara alami maupun akibat ulah manusia, membawa dampak besar—mulai dari kerugian lingkungan hingga krisis kemanusiaan. Dalam karya ini, Wicaksono mengaitkannya dengan nilai spiritual melalui kutipan Surat Al-Baqarah ayat 12:
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ ٱلْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِن لَّا يَشْعُرُونَ
“Ketahuilah, mereka itu sesungguhnya para perusak, tetapi mereka tidak menyadarinya.”
Ayat ini menjadi refleksi terhadap perilaku manusia yang tanpa sadar merusak bumi, termasuk melalui pembakaran hutan demi kepentingan sesaat. Melalui karya ini, Wicaksono mengajak kita semua untuk merenung, menyadari, dan mengambil tanggung jawab atas kerusakan yang terjadi, serta kembali pada keharmonisan dengan alam.