Konsep karya seni ini berfokus pada menggali nilai sejarah, spiritual, dan budaya dari bangunan tua yang terletak di puncak batuan andesit di Desa Tokkonan, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Bangunan ini, yang diperkirakan berusia lebih dari 400 tahun, dikenal sebagai Langgara’ (masjid) oleh masyarakat adat Tondon, dan memiliki makna spiritual yang mendalam. Karya ini berupaya mengekspresikan penghormatan terhadap keagungan masa lalu, serta peran penting bangunan tersebut dalam menjaga kepercayaan, budaya, dan identitas masyarakat setempat.
Melalui representasi visual, karya ini akan menggambarkan kompleksitas bangunan kuno yang sarat dengan mitos dan legenda, seperti jejak kaki raksasa, lumpang batu, dan ukiran kuno yang tersebar di sekelilingnya. Keberadaan bangunan ini sebagai titik perlawanan dan benteng strategis pada masa lalu juga akan diangkat dalam karya ini, mengingatkan akan fungsinya yang vital dalam mempertahankan wilayah dan melindungi masyarakat dari ancaman luar. Penekanan pada elemen-elemen fisik seperti batuan, ukiran, dan struktur bangunan akan menciptakan sebuah narasi visual yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.
Karya seni ini tidak hanya sebagai penghormatan terhadap warisan budaya dan spiritual, tetapi juga sebagai refleksi atas pentingnya menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah yang memberikan makna mendalam bagi generasi masa depan.
Konsep karya seni ini berfokus pada menggali nilai sejarah, spiritual, dan budaya dari bangunan tua yang terletak di puncak batuan andesit di Desa Tokkonan, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Bangunan ini, yang diperkirakan berusia lebih dari 400 tahun, dikenal sebagai Langgara’ (masjid) oleh masyarakat adat Tondon, dan memiliki makna spiritual yang mendalam. Karya ini berupaya mengekspresikan penghormatan terhadap keagungan masa lalu, serta peran penting bangunan tersebut dalam menjaga kepercayaan, budaya, dan identitas masyarakat setempat.
Melalui representasi visual, karya ini akan menggambarkan kompleksitas bangunan kuno yang sarat dengan mitos dan legenda, seperti jejak kaki raksasa, lumpang batu, dan ukiran kuno yang tersebar di sekelilingnya. Keberadaan bangunan ini sebagai titik perlawanan dan benteng strategis pada masa lalu juga akan diangkat dalam karya ini, mengingatkan akan fungsinya yang vital dalam mempertahankan wilayah dan melindungi masyarakat dari ancaman luar. Penekanan pada elemen-elemen fisik seperti batuan, ukiran, dan struktur bangunan akan menciptakan sebuah narasi visual yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.
Karya seni ini tidak hanya sebagai penghormatan terhadap warisan budaya dan spiritual, tetapi juga sebagai refleksi atas pentingnya menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah yang memberikan makna mendalam bagi generasi masa depan.