Nyanyian Alam yang Terbakar
40x60 (ukuran Kanvas), Acrylic on Canvas
Karya ini berangkat dari refleksi tentang bagaimana manusia mempersepsikan mimpi sebagai garis akhir yang indah: penuh kebahagiaan, keberlimpahan, dan kehidupan abadi. Mimpi sering kali menjadi pendorong bagi setiap makhluk hidup untuk bertahan dan berkembang. Namun, karya ini mempertanyakan — bagaimana jika manusia justru menjadi pembentuk mimpi buruk bagi makhluk hidup lain?
Lewat karya ini, Arneta menghadirkan narasi tentang alam — yang diciptakan dengan bentuk indah, keberagaman hayati yang kaya, serta fungsi vital bagi keberlangsungan hidup. Harapan bahwa alam akan terus tumbuh subur dan berkelanjutan kini terguncang. Manusia, dengan dalih “demi masa depan”, seringkali mengorbankan alam, merusaknya atas nama kepentingan sesaat. Bukannya menjadi pelindung, kita justru menjadi perusak.
Dalam visualisasi karya ini, terdapat simbol-simbol benturan antara keindahan alami dan kerusakan buatan manusia. Bentuk-bentuk yang awalnya harmonis perlahan terdistorsi — menunjukkan bagaimana kerakusan manusia perlahan menghancurkan janji-janji keindahan itu.
Karya ini berangkat dari refleksi tentang bagaimana manusia mempersepsikan mimpi sebagai garis akhir yang indah: penuh kebahagiaan, keberlimpahan, dan kehidupan abadi. Mimpi sering kali menjadi pendorong bagi setiap makhluk hidup untuk bertahan dan berkembang. Namun, karya ini mempertanyakan — bagaimana jika manusia justru menjadi pembentuk mimpi buruk bagi makhluk hidup lain?
Lewat karya ini, Arneta menghadirkan narasi tentang alam — yang diciptakan dengan bentuk indah, keberagaman hayati yang kaya, serta fungsi vital bagi keberlangsungan hidup. Harapan bahwa alam akan terus tumbuh subur dan berkelanjutan kini terguncang. Manusia, dengan dalih “demi masa depan”, seringkali mengorbankan alam, merusaknya atas nama kepentingan sesaat. Bukannya menjadi pelindung, kita justru menjadi perusak.
Dalam visualisasi karya ini, terdapat simbol-simbol benturan antara keindahan alami dan kerusakan buatan manusia. Bentuk-bentuk yang awalnya harmonis perlahan terdistorsi — menunjukkan bagaimana kerakusan manusia perlahan menghancurkan janji-janji keindahan itu.