Dalam karya ini, Ferdianadi mengangkat imajinasi tentang para makhluk liar hutan yang berkumpul dan berduka atas kehilangan mereka, pohon-pohon yang selama ini menjadi rumah dan tempat berlindung.
Konsep ini mengajak kita merenung: bagaimana jika mereka, makhluk-makhluk penghuni hutan itu, bisa mengungkapkan rasa sedih mereka seperti manusia yang kehilangan rumah akibat penggusuran?
Melalui pendekatan visualnya yang pseudo-naif dan sureal, Ferdianadi menggambarkan kesedihan mendalam dan kerentanan makhluk liar tersebut. Ia menekankan bahwa kita sebagai manusia adalah penyebab utama hilangnya rumah mereka, pohon-pohon yang ditebang tanpa ampun.
Karya ini menjadi seruan empati, mengingatkan kita untuk menghargai dan menjaga hutan sebagai rumah bersama di bumi ini.
Dalam karya ini, Ferdianadi mengangkat imajinasi tentang para makhluk liar hutan yang berkumpul dan berduka atas kehilangan mereka, pohon-pohon yang selama ini menjadi rumah dan tempat berlindung.
Konsep ini mengajak kita merenung: bagaimana jika mereka, makhluk-makhluk penghuni hutan itu, bisa mengungkapkan rasa sedih mereka seperti manusia yang kehilangan rumah akibat penggusuran?
Melalui pendekatan visualnya yang pseudo-naif dan sureal, Ferdianadi menggambarkan kesedihan mendalam dan kerentanan makhluk liar tersebut. Ia menekankan bahwa kita sebagai manusia adalah penyebab utama hilangnya rumah mereka, pohon-pohon yang ditebang tanpa ampun.
Karya ini menjadi seruan empati, mengingatkan kita untuk menghargai dan menjaga hutan sebagai rumah bersama di bumi ini.