Lukisan ini menampilkan dua sisi yang saling bertolak belakang dalam hubungan antara manusia dan alam. Di satu sisi, terpancar keindahan alam yang masih asri—pepohonan hijau, air sungai yang jernih, serta langit biru yang menenangkan. Keajaiban ini menjadi representasi dari alam yang dirawat dengan kasih sayang dan tanggung jawab oleh manusia. Namun, di sisi lain juga, kehancuran akibat ulah manusia membuat alam rusak seperti hutan yang ditebang, sungai yang tercemar, udara yang dipenuhi asap polusi, serta hewan-hewan yang kehilangan habitatnya.
Kontras ini ditampilkan dengan perbedaan warna dan tekstur. Sosok manusia digambarkan dengan dua simbol kuat: benih yang tumbuh dari kepalanya, sebagai simbol harapan dan potensi manusia untuk menumbuhkan kehidupan; dan api yang berada dalam genggamannya, sebagai metafora akan kemampuan manusia untuk menghancurkan.
Melalui kontras warna, tekstur, dan simbolisme, karya ini menyajikan refleksi mendalam tentang dilema ekologis. Ia mengajak penonton untuk merenung: Apakah kita akan menjadi penjaga alam atau penyebab kehancurannya?
Lukisan ini menampilkan dua sisi yang saling bertolak belakang dalam hubungan antara manusia dan alam. Di satu sisi, terpancar keindahan alam yang masih asri—pepohonan hijau, air sungai yang jernih, serta langit biru yang menenangkan. Keajaiban ini menjadi representasi dari alam yang dirawat dengan kasih sayang dan tanggung jawab oleh manusia. Namun, di sisi lain juga, kehancuran akibat ulah manusia membuat alam rusak seperti hutan yang ditebang, sungai yang tercemar, udara yang dipenuhi asap polusi, serta hewan-hewan yang kehilangan habitatnya.
Kontras ini ditampilkan dengan perbedaan warna dan tekstur. Sosok manusia digambarkan dengan dua simbol kuat: benih yang tumbuh dari kepalanya, sebagai simbol harapan dan potensi manusia untuk menumbuhkan kehidupan; dan api yang berada dalam genggamannya, sebagai metafora akan kemampuan manusia untuk menghancurkan.
Melalui kontras warna, tekstur, dan simbolisme, karya ini menyajikan refleksi mendalam tentang dilema ekologis. Ia mengajak penonton untuk merenung: Apakah kita akan menjadi penjaga alam atau penyebab kehancurannya?