Rayen Minor adalah seorang komposer, musisi, dan perancang suara asal Lampung yang aktif mengeksplorasi berbagai dimensi suara, mulai dari musik tradisi hingga pendekatan eksperimental dan noise. Melalui karya-karyanya, Rayen menggabungkan elemen-elemen musik tradisional dan modern, dengan misi menjaga keberlanjutan musik tradisi yang kian tergerus oleh arus zaman. Ia tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga menyuarakan isu-isu penting seperti krisis iklim melalui karya-karya suara yang penuh makna.

Rayen dikenal dengan pendekatan unik dalam penciptaan komposisi, salah satunya melalui metode ciptaannya sendiri yang disebut Rayen Method. Aktif dalam menyajikan musik yang menekankan pada kekuatan suara non-konvensional sebagai medium utama untuk menyampaikan pesan, menjadikan suara sebagai bahasa ekspresi yang dalam dan menggugah, bukan sekadar hiburan.

Karya-karya Rayen telah dipentaskan di berbagai ajang penting, seperti Festival Musik Tradisi Indonesia 2024, serta Pameran Suara dalam rangka Aktivasi Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto. Ia juga dikenal sebagai penggiat bunyi noise di Sumatera, dan aktif berpartisipasi dalam gerakan Music Declares Emergency Indonesia—sebuah inisiatif global yang mengangkat kesadaran terhadap darurat iklim melalui musik.

Dengan pendekatan eksperimental yang kuat, Rayen Minor membuktikan bahwa suara memiliki kekuatan untuk menembus batas-batas estetika dan berperan sebagai agen perubahan sosial dan budaya.