Karya ini terinspirasi dari keindahan alami dan spiritualitas yang hadir di Green Canyon, atau yang oleh masyarakat setempat dikenal sebagai Cukang Taneuh, di Desa Kertayasa, Pangandaran. Melalui lukisan ini, Aria ingin mengabadikan momen ketika alam dan manusia saling bersinggungan secara alami namun penuh makna—sebuah lanskap tropis yang tidak hanya menyuguhkan keindahan visual, tetapi juga menghadirkan pengalaman emosional yang menenangkan.

Dengan palet warna pastel yang lembut dan sapuan kuas yang mengalir seperti gemercik air, Aria menangkap keheningan dan kesejukan dari udara segar, sinar matahari yang menyentuh kulit, dan suara riak air yang menyusup ke dalam kesadaran. Green Canyon baginya bukan hanya sekadar objek wisata, tetapi simbol dari kesadaran masyarakat terhadap nilai dari alam yang dulu dianggap biasa namun kini menjadi harta karun ekologis dan budaya.

Melalui karya ini, Ia mengajak penikmat seni untuk tidak hanya memandang keindahan alam secara visual, tetapi juga merasakan kedalaman kisah di balik setiap lanskap—sebagai warisan, pengingat, dan sumber kebahagiaan yang terus hidup.