Dialog para perusak bumi
100 x 120 x 5 cm berat +- 5 kg, Fiber, cat acrylic, cat semprot diatas kayu
Karya ini merupakan bentuk kritik terhadap perilaku destruktif manusia dan negara-negara terhadap bumi. Dalam karya ini, Widiatmoko menggambarkan bagaimana eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara masif tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan yang ditimbulkan, seperti polusi dan kerusakan ekosistem.
Lebih jauh, karya ini juga menyoroti ironi perang yang terjadi atas nama kekuasaan dan dominasi, di mana senjata dan tank-tank perang merusak tanah tempat manusia berpijak, menghujam bumi dengan rudal dan menyebabkan kehancuran serta korban jiwa.
Dengan pendekatan visual yang kuat, Dialog Para Perusak Bumi ingin mengajak penonton merenung: sejauh mana kita telah menyakiti rumah kita sendiri, dan sampai kapan kita akan membiarkan bumi menjadi korban keserakahan dan kekerasan manusia?
Dialog para perusak bumi

100 x 120 x 5 cm berat +- 5 kg, Fiber, cat acrylic, cat semprot diatas kayu
Karya ini merupakan bentuk kritik terhadap perilaku destruktif manusia dan negara-negara terhadap bumi. Dalam karya ini, Widiatmoko menggambarkan bagaimana eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara masif tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan yang ditimbulkan, seperti polusi dan kerusakan ekosistem.
Lebih jauh, karya ini juga menyoroti ironi perang yang terjadi atas nama kekuasaan dan dominasi, di mana senjata dan tank-tank perang merusak tanah tempat manusia berpijak, menghujam bumi dengan rudal dan menyebabkan kehancuran serta korban jiwa.
Dengan pendekatan visual yang kuat, Dialog Para Perusak Bumi ingin mengajak penonton merenung: sejauh mana kita telah menyakiti rumah kita sendiri, dan sampai kapan kita akan membiarkan bumi menjadi korban keserakahan dan kekerasan manusia?