Series Sawah
40x100 cm (2 buah karya menjadi 100x100 cm), Kain dan Benang
Tanah adalah cermin dari perjalanan hidup dan evolusi peradaban manusia.
Melalui Seri Sawah yang mencakup karya Sawah Sumedang dan Sawah Kuningan, Rakhmi Fitriani mengeksplorasi warisan, identitas, dan hubungan personal dengan lanskap agraris. Kedua wilayah tersebut bukan hanya bentang alam; mereka adalah tanah tempat ayah dan ibunya tumbuh dan hidup sebagai bagian dari siklus agraria.
Sebagai keturunan petani, Rakhmi menyelami ritme kehidupan yang keras namun penuh makna, yang dijalani orang tuanya. Seri Sawah menjadi medium untuk menelusuri kembali akar, menggali keterhubungannya dengan tanah keluarga, dan merefleksikan posisinya sebagai bagian dari keberlanjutan relasi manusia dengan bumi.
Karya ini merupakan penghormatan bagi asal-usul orang tua Rakhmi sekaligus perjalanan untuk menemukan kembali hubungannya dengan tanah. Ia menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, serta pemantik percakapan tentang warisan, tanah, dan tanggung jawab kita bersama.
Tanah adalah cermin dari perjalanan hidup dan evolusi peradaban manusia.
Melalui Seri Sawah yang mencakup karya Sawah Sumedang dan Sawah Kuningan, Rakhmi Fitriani mengeksplorasi warisan, identitas, dan hubungan personal dengan lanskap agraris. Kedua wilayah tersebut bukan hanya bentang alam; mereka adalah tanah tempat ayah dan ibunya tumbuh dan hidup sebagai bagian dari siklus agraria.
Sebagai keturunan petani, Rakhmi menyelami ritme kehidupan yang keras namun penuh makna, yang dijalani orang tuanya. Seri Sawah menjadi medium untuk menelusuri kembali akar, menggali keterhubungannya dengan tanah keluarga, dan merefleksikan posisinya sebagai bagian dari keberlanjutan relasi manusia dengan bumi.
Karya ini merupakan penghormatan bagi asal-usul orang tua Rakhmi sekaligus perjalanan untuk menemukan kembali hubungannya dengan tanah. Ia menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, serta pemantik percakapan tentang warisan, tanah, dan tanggung jawab kita bersama.