The Frail Brown

Pondra NS-The Frail Brown

130 x 100 cm, Acrylic on canvas

udul : The Frail Brown
Media : Akrilik di atas kanvas
Ukuran : 130 x 100 cm
Tahun : 2020

Karya berjudul “The Frail Brown” mengangkat isu krisis ekologi dan eksploitasi fauna yang kian mengkhawatirkan. Visual kerangka gajah dalam karya ini merepresentasikan nasib tragis hewan-hewan liar yang terus dieksploitasi dan diabaikan keberadaannya. Tekstur tulang yang menyerupai kayu mengisyaratkan bahwa sekuat apapun makhluk hidup, mereka tetap memiliki sisi kerapuhan yang tak terlihat.

Organ hati yang terluka dengan darah menetes menjadi simbol penderitaan—penderitaan akibat ulah manusia yang tak bertanggung jawab terhadap lingkungan, mengabaikan keanekaragaman hayati, dan hanya mengejar keuntungan untuk segelintir pihak. Warna biru yang mencair di latar belakang menggambarkan kesedihan yang mendalam dan kehilangan yang tak tergantikan.

Lewat karya ini, kita diajak untuk merenungkan dampak fatal dari eksploitasi ekologi dan pentingnya tindakan nyata yang dilandasi kearifan lokal—untuk menjaga kelestarian alam, menghentikan penderitaan makhluk hidup yang tak bersalah, dan menghargai keanekaragaman flora dan fauna sebagai warisan bersama.

  • Pondra Nur Sholiqin
    The Artist

    Pondra NS

    Jawa Tengah

    Pondra Nur Sholiqin adalah perupa kontemporer asal Sragen yang saat ini tengah menyelesaikan Tugas Akhir di Program Studi Seni Murni, Institut

    ... more

The Frail Brown

Pondra NS-The Frail Brown

130 x 100 cm, Acrylic on canvas

udul : The Frail Brown
Media : Akrilik di atas kanvas
Ukuran : 130 x 100 cm
Tahun : 2020

Karya berjudul “The Frail Brown” mengangkat isu krisis ekologi dan eksploitasi fauna yang kian mengkhawatirkan. Visual kerangka gajah dalam karya ini merepresentasikan nasib tragis hewan-hewan liar yang terus dieksploitasi dan diabaikan keberadaannya. Tekstur tulang yang menyerupai kayu mengisyaratkan bahwa sekuat apapun makhluk hidup, mereka tetap memiliki sisi kerapuhan yang tak terlihat.

Organ hati yang terluka dengan darah menetes menjadi simbol penderitaan—penderitaan akibat ulah manusia yang tak bertanggung jawab terhadap lingkungan, mengabaikan keanekaragaman hayati, dan hanya mengejar keuntungan untuk segelintir pihak. Warna biru yang mencair di latar belakang menggambarkan kesedihan yang mendalam dan kehilangan yang tak tergantikan.

Lewat karya ini, kita diajak untuk merenungkan dampak fatal dari eksploitasi ekologi dan pentingnya tindakan nyata yang dilandasi kearifan lokal—untuk menjaga kelestarian alam, menghentikan penderitaan makhluk hidup yang tak bersalah, dan menghargai keanekaragaman flora dan fauna sebagai warisan bersama.

  • Pondra Nur Sholiqin
    The Artist

    Pondra NS

    Jawa Tengah

    Pondra Nur Sholiqin adalah perupa kontemporer asal Sragen yang saat ini tengah menyelesaikan Tugas Akhir di Program Studi Seni Murni, Institut

    ... more

Karya Lainnya

Karya Lainnya