Karya ini mengajak kita untuk hadir secara penuh, menghadirkan kesadaran yang murni terhadap hubungan manusia dan alam. Dalam lingkungan tropis yang kaya akan kehidupan, terjadi komunikasi senyap antara spesies—simbiosis yang saling menghidupi—yang seringkali tak kasat mata, namun nyata.
Bukan sekadar penggambaran alam, tetapi sebuah ajakan untuk kembali menjadi manusia yang utuh. Manusia yang tidak didorong oleh ego atau ambisi untuk mengambil, namun hadir sebagai bagian dari ekosistem, bukan penguasa atasnya. The Lost Prayer merefleksikan bagaimana kerusakan ekologis adalah akibat dari hilangnya kesadaran spiritual terhadap alam.
Seniman mengajak kita semua untuk tidak lagi mencari keuntungan pribadi, melainkan mengembalikan apa yang telah diberikan oleh alam: rasa syukur, tanggung jawab, dan kehadiran yang penuh cinta.
Karya ini mengajak kita untuk hadir secara penuh, menghadirkan kesadaran yang murni terhadap hubungan manusia dan alam. Dalam lingkungan tropis yang kaya akan kehidupan, terjadi komunikasi senyap antara spesies—simbiosis yang saling menghidupi—yang seringkali tak kasat mata, namun nyata.
Bukan sekadar penggambaran alam, tetapi sebuah ajakan untuk kembali menjadi manusia yang utuh. Manusia yang tidak didorong oleh ego atau ambisi untuk mengambil, namun hadir sebagai bagian dari ekosistem, bukan penguasa atasnya. The Lost Prayer merefleksikan bagaimana kerusakan ekologis adalah akibat dari hilangnya kesadaran spiritual terhadap alam.
Seniman mengajak kita semua untuk tidak lagi mencari keuntungan pribadi, melainkan mengembalikan apa yang telah diberikan oleh alam: rasa syukur, tanggung jawab, dan kehadiran yang penuh cinta.